The Challenges of Pancasila Socio-Democracy in The Era of Networked Society: Liberal Democracy and Religious Fundamentalism

Authors

  • Toto Sugiarto University of Indonesia Author
  • Naupal Asnawi University of Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.53678/9t0s1a67

Keywords:

Sosial Demokrasi, Liberalisme, Liberalisme Ekonomi, Fundamentalisme Agama

Abstract

Sosio-demokrasi beserta gaya literaturnya adalah jantung bangsa Indonesia yang merupakan intisari dari Pancasila. Nilai-nilai filosofis fundamental sosio-demokrasi Indonesia adalah demokrasi khas bangsa Indonesia. Sosial-demokrasi ini merupakan bagian dari ideologi Pancasila. Sosial-demokrasi dalam Pancasila diperkenalkan oleh Sukarno, presiden pertama Indonesia untuk menghadapi dan menjawab dua tantangan besar, fundamentalisme pasar, dan fundamentalisme agama. Nilai fundamentalisme pasar meningkatkan kepuasan individu dengan mengorbankan masyarakat dan pelayanan publik, dan menempatkan imbalan uang sebagai satu-satunya ukuran. Sosial-demokrasi ingin melawan ini sambil membuka jalan bagi nilai-nilai bersama dan kemakmuran bersama. Fundamentalisme agama mengacu pada interpretasi dan praktik keagamaan yang tertutup dan eksklusif yang mengasingkan kehidupan bersama dan berbagi dan ingin memaksa semua orang untuk berada di bawah praktik ini. Sosial-demokrasi ingin membangun sebuah platform untuk semua orang berbahagia dan berbagi kehidupan publik, dan ini menghindari jebakan fundamentalisme agama. Dalam melihat konsep dan praktik sosiodemokrasi, kajian ini menggunakan metode kualitatif dan literatur. Berbagai bahan bacaan terkait topik ini diulas dan kemudian menjadi bahan analisis penelitian. Pemikiran Sukarno tentang sosio-demokrasi dan Manuel Castells tentang masyarakat jaringan adalah dua contoh pemikiran. Mereka menyediakan kerangka kunci dari makalah ini. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan dua tantangan besar yang dihadapi bangsa ini, yakni demokrasi liberal dan fundamentalisme agama. Artikel ini menilai atau bahkan mengantisipasi apakah kedua tantangan besar tersebut dapat mejadi alat  memecah belah bangsa dalam dekade-dekade mendatang.

Downloads

Published

2025-04-22